BUOL-Kepolisian Resort (Polres) Buol, Provinsi Sulawesi Tengah laksanakan ekshumasi atau penggalian makam Serla A P (25), seorang wanita diduga kematiannya tidak wajar. Ekshumasi tersebut bertempat di Pemakaman Umum (TPU) Desa Pajeko, Kecamatan Momunu, Selasa, (22/01/2025)
Diberitakan Sebelumnya warga masyarakat Buol di gegerkan penemuan mayat seorang perempuan di perkebunan kelapa sawit di SP1 Kecamatan Tiloan dan viral di Media Sosial (Medsos) yang hilang selama tiga hari dan di temukan dalam kondisi tak bernyawa pada Hari Selasa 14 Januari Sekitar pukul 08.30 Wita di Area Perkebunan Sawit PT. HIP Devisi III, Desa Jatimulyo Kecamatan Tiloan Kabupaten Buol.
Untuk mengungkap misteri kematian wanita tersebut telah dilakukan serangkaian penyelidikan, olehnya pihak Polres Buol mendatangkan Tim Forensik dari Makasar, Tim Kedokteran dan Kesehatan ( Dokkes) Polda Sulteng serta dibantu Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System ( Inafis) Polres Buol. Autopsi Forensik di pimpin langsung Iptu dr. Jenly Yulisar Bonde dari Forensik Polda Sulteng.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
Kepala Bagian Operasional (KBO) Satuan Reserse Kriminal Polres Buol, Iptu Arizal SH kepada awak media menuturkan, Otopsi forensik merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan terhadap mayat yang diduga meninggal akibat suatu sebab yang tidak wajar.
"Ekshumasi ini dilakukan oleh pihak Polres untuk memeriksa jenazah secara forensik, karena diduga kematian korban tidak wajar, " KBO
Dikatakan Iptu Arizal, Autopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat, yang meliputi pemeriksaan terhadap bagian luar maupun dalam dengan tujuan menemukan proses penyakit dan atau cedera, melakukan interpretasi atau penemuan tersebut, menerangkan penyebab kematian serta mencari hubungan sebab akibat antara kelainan yang ditemukan dengan penyebab kematian.
"Dalam Pasal 7 ayat (1) huruf h KUHAP menyebutkan, penyidik Polri karena kewajibannya berwenang mendatangkan seorang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara, " ujarnya
Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya secara intensif telah melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi termasuk pacar korban yang terakhir dengan korban pada saat hilang.
"Untuk hasil otopsi kita tunggu bersama, semoga dengan proses yang telah dilaksanakan ini kita bisa dapat titik terang apa penyebabnya kematian korban, dan mengungkap fakta siapa dibalik kematian korban.
"Keluarga juga sudah menyerahkan semuanya kepada pihak Kepolisian tentunya kita akan berusaha maksimal dalam mengusut tuntas kasus ini, ” jelasnya
Sementara itu, Ayah korban, Agussalim Pangeran, yang turut hadir dalam proses autopsi berharap polisi secepatnya mengungkap kematian putrinya yang dinilai meninggal tak wajar. Keluarga menilai kematian Serla tidak wajar diduga menjadi korban pembunuhan.
"Bila dugaannya benar anaknya jadi korban pembunuhan, Agus berharap pelaku dihukum seberat-beratnya, " tegasnya
Senada dengan itu Ayah sambung korban Ramli Naukoko kepada mengatakan, dengan dilakukannya autopsi ini, diharapkan penyelidikan akan semakin mengerucut dan polisi dapat segera menemukan pelaku serta motif di balik tragedi ini.
"Kami ingin kasus ini cepat diselesaikan, karena menurut kami ada banyak bukti yang seharusnya bisa membantu mengungkap siapa pelakunya. Kami berharap polisi bisa menemukan titik terang dari hasil autopsi ini, " harapnya***